Pengembangan Program Pendidikan Keaksaraan Dasar Berwawasan Gender




[ Download Lampiran ]


Tidak dapat dipungkiri bahwa masalah gender di Indonesia khususnya dalam bidang pendidikan selama ini merupakan salah satu penyebab utama tingginya angka buta aksara di negara kita. Berdasarkan data dari Direktorat Dikmas tahun 2011 menunjukkan bahwa penduduk buta aksara di Indonesia hingga tahun 2011 usia 15-59 tahun masih sekitar 7.546.344 orang dan sebagian besar diantaranya adalah perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat kecenderungan wanita lebih terbelakang dalam hal pendidikan dibanding laki-laki dan bukti ini menguatkan bahwa pendidikan di Indonesia masih bias gender.

Peningkatan kesetaraan dan keadilan gender di bidang pendidikan sangat penting untuk dilakukan agar lebih menjamin semua warga negara baik laki-laki maupun perempuan dapat mengakses pelayanan pendidikan, berpartisipasi aktif dan mempunyai kontrol serta mendapat manfaat dari pembangunan pendidikan, sehingga laki-laki dan perempuan dapat mengembangkan potensinya secara maksimal. BPPAUDNI Regional III yang memiliki tugas dan fungsi memberikan layanan pendidikan bagi masyarakat berupaya meningkatkan keaksaraan penduduk dewasa melalui berbagai program gender yang terintegrasi dengan program keaksaraan atau program pendidikan keaksaraan responsive gender.

Metode pembelajaran yang digunakan disesuaikan dengan karakteristik warga belajar dan kemampuan tutor. Dalam pembelajaran pendidikan keaksaraan, biasanya dipergunakan beberapa metode, karena metode yang satu dengan metode yang lainnya saling melengkapi. Metode yang sering digunakan antara lain : Metode Pendekatan Pengalaman Berbahasa (PBB), Metode Struktur-Analisis-Sintesa (SAS), Metode Suku Kata, Metode Abjad, serta Metode Iqra.

Indikator Keberhasilan program dapat diketahui dengan : 1. Penerapan program mudah dilaksanakan bahwa pelaksanaannya siapapun dapat menyelenggarakan, 2. Keutuhan warga belajar terjaga sampai akhir program, 3. Kehadiran warga belajar secara kolektif 70% pada setiap proses pembelajaran, dibuktikan dengan daftar hadir warga belajar, 4, Warga belajar dapat melek aksara dalam jangka 3-5 bulan.


Bahan Ajar

Agenda

  • Agenda
    🕔14 Juli 2022

    Bimtek Pelaksanaan Assesmen Diagnostik pada Satuan Pendidikan Pelaksana IKM Mandiri di Kab./Kota

  • Agenda
    🕔04 Juli 2022

    Bimbingan Teknis Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM)

  • Agenda
    🕔25 Juni 2022

    Sosialisasi Aktivasi dan Pemanfaatan Akun Pembelajaran

  • Agenda
    🕔22 Juni 2022

    Refleksi Kegiatan Refleksi Implementasi Program PSP dan Digitalisasi Sekolah di Kab./Kota se Provinsi Sulawesi Selatan

  • Agenda
    🕔28 Oktober 2021

    Bimbingan Teknis Supervisi Satuan PAUD dan Dikmas Tahun 2021

Selengkapnya