Model Pembelajaran SOFTSKILL Anak Usia Dini Melalui Metode Proyek Di Daerah Marginal
[ Download Lampiran ]
Tujuan
pembelajaran harus mampu memberikan
pemecahan masalah yang terjadi dalam masyarakat, khususnya yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari. Harapan yang besar terhadap pendidikan anak usia
dini itulah yang menjadikan tantangan PAUD untuk berperan penting dalam meningkatkan sumber daya manusia sejak
dini. Salah satu peran yang dapat dilakukan adalah melalui pembelajaran yang
berbasis Softskill anak usia dini. Softskill pada
anak usia dini dapat dilaksanaka melalui pembiasaan agar mampu menolong
diri sendiri (mandiri), disiplin, mampu bersosialisasi dan memperoleh
bekal keterampilan dasar yang berguna untuk kelangsungan hidupnya.
Mengacu pada uraian di
atas, maka dianggap perlu memberikan
pendidikan Softskill pada anak sejak
dini. Untuk menghasilkan pengembangan program dimaksud maka BPPAUDNI Regional
III akan melaksanakan kegiatan pengembangan program
PAUD tahun 2013 yang dimulai dari tahap
persiapan (predefined phase), penyusunan
naskah, proses ujicoba,
sampai pada rivew hasil
dan pembakuan. Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas perencanaan dan
penyelenggaraan program PAUDNI.
Program pembelajaran softskill
adalah pembelajaran yang mengarahkan anak untuk mangelola hidup agar anak mampu mengurus diri sendiri (self help) dan kemudian mampu menolong orang lain (social skill)
sebagai suatu bentuk kepedulian dan tanggung jawab sosialnya sebagai
salah satu anggota
keluarga dan masyarakat.
Keterampilan hidup yang dimaksudkan
disini adalah yang berhubungan dengan aspek pertumbuhan
dan perkembangan anak.
Model ini menggunakan metode proyek dalam
pembelajarannya yang mana
memusatkan
anak sebagai subjek
pembelajaran, memberi peluang pada anak untuk belajar dan memahami sesuatu
dengan cara belajarnya sendiri, mengutamakan perbedaan
irama
perkembangan pada masing-masing
anak, dan dalam proses pembelajarannya, guru bertindak sebagai fasilitator dan motivator untuk anak.
Evaluasi terhadap perkembangan anak usia dini berbeda dengan jenjang
pendidikan selanjutnya.
Evaluasi pada anak usia dini tidak dalam
bentuk tes seperti tes pada umumnya. Evaluasi pada pada kegiatan ini adalah
melalui teknik observasi
berupa catatan
anekdot maupun ceklis. Guru membuat format
observasi untuk mengukur
indikator softskill
yang muncul atau dapat muncul pada anak saat pembelajaran berlangsung
dan
indikator efektivitas pembelajaran proyek.