Implementasi Kurikulum Merdeka Bentuk Ikhtiar Pemerintah Tingkatkan Mutu Dan Hadirkan PAUD Berkualitas

Muhammad Wildan
Kategori Berita: Pendidikan Anak Usia Dini 06 April 2022 | Dibaca 759x Diposting oleh: Muhammad Wildan

Implementasi Kurikulum Merdeka Bentuk Ikhtiar Pemerintah Tingkatkan Mutu Dan Hadirkan PAUD Berkualitas

PAUDPEDIA - Implementasi Kurikulum Merdeka dijenjang PAUD, Pendidikan Dasar Dan Menengah  merupakan ikhtiar pemerintah mendorong mutu, hasil belajar peserta didik kita agar kelak anak-anak kita menjadi generasi muda yang tangguh yang memiliki jatidiri, memiliki identitas karakter yang baik, kompetensi yang baik dan mampu berkompetisi secara internasional bertarung dengan warga bangsa yang lainnya. Implementasi Kurikulum Merdeka juga selaras dengan program Direktorat PAUD menghadirkan PAUD Berkualitas.

"Untuk bisa memback up, bisa memfasilitasi satuan-satuan PAUD ini, Kemendibud telah melakukan beberapa langkah untuk terkait dengan BOP PAUD diantaranya adalah tahun ini dimulai dengan transfer langsung ke satuan PAUD, BOP PAUD juga menetapkan indeks majemuk yang merupakan bentuk kepedulian kita, langkah afirmasi kita untuk memfasilitasi daerah-daerah yang secara harga, secara ekonomi punya kebutuhan hidup lebih tinggi dibandingkan dengan daerah lainnya diberi indeks yang berbeda-beda," ujar Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar Dan Menengah Kemendikburistek, Jumeri dalam Sosialisasi Implementasi Kurikulum Merdeka di Jenjang PAUD Angkatan 3 di Jakarta yang ditayangkan secara live streaming di YouTube @paudpedia. Menurut rencana Sosialisasi Implementasi Kurikulum Merdeka di Jenjang PAUD dilakukan lima Angkatan.

Dikatakan Ditjen PAUD Dikdas Dan Dikmen, bantuan lain  juga cukup beragam, ada DAK fisik yang juga bisa diakses oleh satuan-satuan PAUD didaerah dan untuk itu untuk semua kami mohon bantuan kerjasama dari disdik kab kota untuk bersama-sama ikhtiar  meningkatkan mutu pendidikan. "Kami di Kementerian, selain menetapkan NSPK , kami juga menggulirkan banyak bantuan untuk keperluan pelayanan pendidikan disetiap daerah, jadi jangan ada perasaan bahwa pemerintah pusat membiarkan implementasi kurikulum ini," katanya.

Dirjen berpesan jika sekarang kita tidak bisa mendampingi, maka nanti akan ada kelompok-kelompok atau mitra-mitra PAUD yang bisa membantu satuan-satuan PAUD untuk bisa mengimplementasikan kurikulum ini dengan baik. Mari kita bersama-sama untuk bergotong royong antara pemerintah pusat dengan daerah, memastikan bahwa pelayanan PAUD kita akan semakin baik, pungkas Jumeri.

Hasil Penelitian Learning Loss

Menurut Dirjen PAUD Dikdas dan Dikmen, Jumeri sejak kondisi pandemi covid 19 berlangsung krisis pembelajaran menjadi lebih parah yang ditandai dengan hilangnya pembelajaran atau yg dikenal dengan learning loss dan meningkatnya kesenjangan capaian belajar. Salah satu indikasi dari learning los, adalah berkurangnya kemajuan belajar dari siswa kelas 1 ke kelas 2 di jenjang pendidikan sekolah dasar (SD).

Dijelaskan, hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata secara nasional kesenjangan, atau rendahnya atau kemundurannya mencapai kira-kira 6 bulan untuk literasi dan 5 bulan untuk numerasi, tapi di beberapa daerah bisa lebih tinggi dan ada juga yg lebih rendah dari rata-rata secara nasional.

Kemendikbud Ristek telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah terjadinya learning los pada peserta didik kita, adaptasi pembelajaran melalui penyediaan kurikulum menjadi salah satu strategi yang ditempuh. Tadi kalau anak-anak kita mengalami penurunan capaian belajar, maka langkah penting yang kita tempuh adalah dengan pemulihan pembelajaran, kata Jumeri.

Ditambahkan, langkah pemulihan pembelajaran ini ditempuh dalam rangka untuk mengejar ketertinggalan anak-anak kita dan sekaligus mendorong, mengeleminasi terjadinya penurunan hasil belajar.

Disebutkan beberapa langkah penting yang harus kita tempuh dalam pemulihan pembelajaran ini antara lain; pertama kita harus segera melakukan pembelajaran tatap muka (ptm) , kita harus segara berani membuka satuan-satuan PAUD kita, untuk bisa segera membuka pembelajaran tatap muka. Secara epidemimologis anak-anak kita yang di PAUD memiliki ketahanan tubuh yang lebih kuat dibandingkan oleh mereka yang sudah dewasa. Kemudian saat ini telah terjadi perbaikan keadaan penyebaran Covid19 diberbagai daerah, inilah saatnya kita segera dan segera membuka PTM.

"Banyak aspek lain yang perlu kita tempuh atau yang bisa kita tolong dengan PTM, bergairahnya para guru-guru bertemu peserta didik kita dan begitu juga anak-anak peserta didik kita. Stabilitas ekonomi dari satuan-satuan pendidikan kita agar tetap bisa melayani anak-anak kita dengan baik," paparnya.

Kedua, ujar Jumeri penyederhanaan materi pembelajaran, kalau saja saat ini anak-anak kita saat ini mengalami trauma, mengalami situasi yang tidak menyenangkan. Tentu ketika anak masuk kesatuan PAUD hendaknya disediakan kurikulum yang lebih sederhana, beban pelajaran tidak terlalu berat . Sehingga memang sekarang mungkin belum bisa belajar secara penuh seperti hari-hari biasa. Kemudian selain menyederhanakan materi belajarnya, tidak terlalu banyak materi belajarnya adalah fokus pada aspek-aspek/ materi-materi yang esensial yang sangat dibutuhkan tumbuh kembang  anak-anak kita disatuan PAUD.

Ketiga, lanjut Jumeri hal penting berikutnya adalah perbaikan metodologi pembelajaran, atau dengan menerapkan pembelajaran dengan paradigm baru.

Sebenarnya untuk kurikulum itu bukan nomor satu, tetapi yang paling penting sebenarnya adalah segera PTM dan pembelajaran dengan paradigma baru, ini yang lebih mendasar. Jadi apapun kurikulumnya kalau cara mengajar kita sudah dengan paradigm baru, maka Insha Allah akan terjadi pembelajaran yang menyenangkan, aman dan menarik bagi pesera didik dan pada gilirannya akan meningkatkan capaian belajar mereka.

Contoh Implementasi

Dikatakan, kepada satuan-satuan PAUD, saat ini sudah ada contoh implementasi kurikulum merdeka. Jadi tadi karakter dari materinya yang sederhana kemudian fokus kepada kompetensi yang esensial, kemudian pembelajaran paradigm baru ada dikurikulum merdeka itu ada karakter-karakter yang kita butuhkan untuk pemulihan pembelajaran.

Contoh implementasi kurikulum merdeka yang saat ini dikenal dengan disekolah penggerak sudah diterapkan dapat dilihat disekolah-sekolah atau satuan-satuan pendidikan pelaksanaan program sekolah penggerak. Jadi sudah ada contoh-contoh baik atau praktik baik.

Jumeri pun menjelaskan bahwa ada perbedaan yang perlu diketahui, bahwa pelaksanaa atau yang mengimplementasikan kurikulum merdeka secara mandiri, tidak mendapatkan pendampingan seperti yang kami berikan kepada program sekolah penggerak atau pelaksana program sekolah pengggerak . jadi Bapak/ Ibu, satuan-satuan pendidikan PAUD diberikan pemahaman bagi Bapak/ Ibu Kabid, Kasi Bahwa nanti tidak ada bantuan baik berupa buku, berupa bos kinerja, berupa pelatihan ahli kepada satuan-satuan PAUD.

"Mereka satuan-satuan PAUD dipersilahkan melaksanakan secara mandiri, nah kemudian bagaimana dengan contoh-contoh implementasinya dapat dilihat pada PAUD pelaksana program sekolah penggerak. Kemudian kami juga menyediakan platform Merdeka mengajar yang bisa diakses oleh kepala sekolah, oleh guru-guru kita untuk bisa belajar lebih banyak, kemudian di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), di Dinas Pendidikan akan ada helpdesk yang bisa memberi informasi, membantu satuan-satuan PAUD apabila mengalami kesulitan dan lebih real lagi sudah ada contoh," jelasnya.

Jumeri menjelaskan, mengapa Kementerian tidak memberikan bantuan serupa dengan yang dilaksanakan di kurikulum kita (PSP). karena keterbatasan kita kemudian juga kemampuan Kemdikbudristek untuk mendampingi dan membiayai seluruh intervensi pelaksanaan kurikulum merdeka ini.

Jumeri menyampaikan, bahwa masyarakat diberikan kemerdekaan apakah akan tetap  menerapkan kurikulum yang lama, kurikulum darurat, atau memilih mengimplementasikan kurikulum merdeka.  Apapun pilihan bapak/ ibu untuk jenis kurikulumnya yang paling penting adalah lakukan implementasi pembelajaran dengan paradigm baru, ini yang lebih penting yang sangat mendesak untuk kita berikan kepada anak-anak kita untuk memastikan mereka mendapatkan sentuhan-sentuhan yang lebih bermakna bagi kehidupannya.

"Tadi karena tidak ada pendampingan langsung, tidak ada bantuan, maka kebutuhan buku-buku oleh satuan PAUD diadakan sendiri oleh satuan-satuan paud dan syukur-syukur dari pemerintah kabupaten kota bisa memfasilitasi satuan-satuan PAUD yang mengimplementasikan kurikulum merdeka," tutupnya.

Penulis : Fariz

Editor.   : Eko

(Sumber Berita: https://paudpedia.kemdikbud.go.id/)

Muhammad Wildan
Kategori Berita: Pendidikan Anak Usia Dini 06 April 2022 | Dibaca 759x Diposting oleh: Muhammad Wildan

Komentar Anda

Agenda

  • Agenda
    🕔14 Juli 2022

    Bimtek Pelaksanaan Assesmen Diagnostik pada Satuan Pendidikan Pelaksana IKM Mandiri di Kab./Kota

  • Agenda
    🕔04 Juli 2022

    Bimbingan Teknis Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM)

  • Agenda
    🕔25 Juni 2022

    Sosialisasi Aktivasi dan Pemanfaatan Akun Pembelajaran

  • Agenda
    🕔22 Juni 2022

    Refleksi Kegiatan Refleksi Implementasi Program PSP dan Digitalisasi Sekolah di Kab./Kota se Provinsi Sulawesi Selatan

  • Agenda
    🕔28 Oktober 2021

    Bimbingan Teknis Supervisi Satuan PAUD dan Dikmas Tahun 2021

Selengkapnya